Beberapa fakta yang terjadi menunjukkan bahwa siswa lebih
mementingkan nilai daripada kualitas, hal ini terbukti dengan banyaknya gejala
menyontek, mencari bocoran soal,
mencari bocoran kunci jawaban
dan lain-lainnya.
Selain siswa, para guru dan sekolah juga menunjukkan gejala lebih fokus pada nilai daripada kompetensi siswa, hal ini terbukti dengan munculnya fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa guru dan sekolah memainkan nilai dengan mendongkrak nilai harian dan ujian sekolah supaya dapat menaikkan nilai akhir ujian nasional. Yang lebih parah lagi, bahkan ada oknum guru dan pihak sekolah yang membantu memberikan bocoran kunci jawaban kepada para siswanya.
Berdasarkan fakta dan data di atas menyebabkan hasil ujian nasional belum bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai alat seleksi, baik seleksi kualitas maupun seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Selain siswa, para guru dan sekolah juga menunjukkan gejala lebih fokus pada nilai daripada kompetensi siswa, hal ini terbukti dengan munculnya fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa guru dan sekolah memainkan nilai dengan mendongkrak nilai harian dan ujian sekolah supaya dapat menaikkan nilai akhir ujian nasional. Yang lebih parah lagi, bahkan ada oknum guru dan pihak sekolah yang membantu memberikan bocoran kunci jawaban kepada para siswanya.
Berdasarkan fakta dan data di atas menyebabkan hasil ujian nasional belum bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai alat seleksi, baik seleksi kualitas maupun seleksi untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.